9:09 AM

How I Sold 1000 CDs In 30 Days


--Judul diatas adalah judul dari sebuah buku karangan Pandji Pragiwaksono, mengenai bagaimana dirinya mampu menjual sebual album Cd dengan harga yang, masya Allah, Muahal rek,, hehehe 50ribu rupiah, dan juga bukan lagu bergenre trend saat ini, yaitu hip-hop Indonesia. Wah, kok bisa ya? Posting ini pertama saya munculkan karna saya cukup tertawa akan tulisan dan ide karya mas Pandji yang super dalam analitis karyanya sendiri dan berani menjadikan dirinya keluar dari trend yang banyak diikuti orang seperti “cinta buta” tanpa arah, arti, makna, hampa, dan inilah pendapat saya tentang buku beliau.
--Seperti kebanyakan musik saat ini, mendayu-dayu melayu yang tentu sangat Indonesia banget, padahal Indonesia juga punya Dangdut yang tiada duanya di belahan bumi manapun, tapi Mas Pandji, yang berpropesi sebagai penyiar radio yang handal, menggeluti bidangnya lebih dari 7 tahun, yang sangat amat paham akan epidemi masyarakat radio akan jenis musik apa yang paling digemari. Tentu dalam hal ini, Pop adalah kelas wahid, namun dalam bukunya, Pandji Pragiwaksono mencoba dengan genre musik Rap. Hal ini menurut saya sangat berani, dimana Amild live most wanted digandrungi dengan Rocknya, sedangkan penerus Band Ungu, Peterpan semakin banyak. Bahkan dengan nuansa baru Pop-Dangdutnya Rhido Rhoma, namun, mas Pandji, ternyata gemar dalam musik Rap, menjadikannya sebuah karya dalam album yang diluncurkannya.
--Menariknya, mas Pandji ternyata mencoba mencari sendiri warna dalam Rapnya, walaupun bekerja sama dengan Tompi dan anggota Soul ID, namun beliau tidak mencoba menjadi salah satu dari mereka. Be Your Self. Mungkin itulah yang menurut saya sangat menginspiratif akan sebuah nilai yang telah lama hilang dalam masyarakat Indonesia. Seperti yang diungkap dalam bukunya, apa yang terjadi jika di Indonesia ada 1000 band yang mempunyai ciri bermusik yang mirip, bahkan sama, dalam urusan dandan, bahkan jenis musiknya. Jawabannya cuma satu. Bosen. Hehehe, menarik karna dalam bukunya, Pandji mencoba berbeda, Be Your Self, Be Different. Bahkan sangat berbeda jika saya berani mengatakan. Ekstrimnya jalan musik yang diambil, dalam bukunya menyebutkan Rap tentang nasionalis (saya belum denger sih) dan juga Ekstrimnya media promosi yang dijalankan. Gila!? Karna biasanya musisi hanya fokus akan menciptakan karya, tanpa turut campur dalam bagaimana karyanya tiba di tangan pendengarnya. Hal ini juga dipicu akan adanya pembajakan. Yupz, tak ada lagi di dunia ini yang tidak dibajak, bahkan dalam negara adi kuasa sendiri, Amerika, di dalam buku disebutkan, bahwa penduduknya boleh membawa barang bajakan dari luar negaranya,Terus? Kok? Yupz, sebatas pemakaian sendiri dan bukan untuk dijual, dan juga tidak dalam jumlah besar. Padahal Amerika adalah ang paling menentang pembajakan. Aneh? Ini fakta yang disebutkan dalam buku.
--Strategi marketing, atau yang biasa dalam masyarakat disebut sebagai penjualan, adalah hal yang paling menentukan dalam suatu bentuk barang yang dijual sampai ketangan masyarakat dengan tepat dan cepat hingga mampu menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi penciptanya atau penjualnya. Namun, hal tersebut mulai dikesampingkan, mas Pandji sendiri menargetkan 1000 Cds dalam sebulan dengan serangkaian cara manis yang menurut saya sungguh sulit diduga. Bahkan dalam komentar pembaca setianya mengatakan, “Unik, lebih hebat bih dari Hermawan Kartajaya, hehehe,” (lepas dari rasa merendahkan atau hanya guyon) karna memang apa yang diupayakan oleh beliau demi tercapainya 1000 penjualan Cd dalam sebulan adalah hal yang mengagumkan. Tentu tidak bisa dibandingkan denga penjualan Cd Pop genre, rap, sulit diterima masyarakat. Termasuk saya, namun stelah mendengarkan referensi lagu Rap, saya lebih mengerti dengan apa yang mas Pandji maksudkan. Seperti janji saya, bahwa postingan saya akan sebuah buku sangat subjektif, dan tentu bukan resensi lengkap, Anda bisa baca bukunya sendiri jika ingin lebih paham. Satu hal yang yang saya setuju, be Your Self and Be Different, namun hal lain yang menurut saya kurang setuju adalah dalam hal C3 yang digalakkan sebagai bentuk prihatinan terhadap masalah tersebut walau disebutkan sebagian besar dana akan disumbangkan, namun pendapat saya dan Anda bisa sangat berbeda. Its, Ok, not problemo, hehe, keep Stay Read yah, Makasih udah capek-capek baca.

From Pandji dalam bukunya,

Terimalah ilmu dari buku ini,

berikanlah kepada orang lain.

Teman anda, keluarga anda, rekan kerja anda,

perusahaan anda, siapa pun. Kemudian teruslah terbuka untuk menerima

0 comments: